Kamis, 24 Juni 2010

Hari Kiamat Hari Kehancuran

Hari Kiamat Hari Kehancuran

Allah memerintahkan Malaikat maut merusak lautan, termasuk segala sesuatu. Seperti dalam firmanNya:

“Setiap sesuatu binasa, kecuali Allah swt”. (Serat Al-Qashash: 88)

Datanglah Malaikat maut ke lautan, dengan berkata: “Usiamu benar-benar telah habis”. Lautan lantas berkata: “Izinkan aku untuk menangisi diriku”. Kemudian ia berkata: “Dimanakah ombakku?. Dimanakah keindahanku?. Perintah Allah benar-benar telah datang padaku”.

Kemudian kepada lautan, Malaikat maut berteriak dengan satu teriakan, maka air laut langsung mengering. Malaikat maut lalu datang ke gunung, seraya berkata: “Usiamu telah habis”. Gunung pun berkata: “Izinkanlah aku untuk menangisi diriku”. Gunung itu merintih: “Dimanakah tangga naikku?. Dimanakah kekuatanku?. Perintah Allah benar-benar telah datang padaku”. Selanjutnya dengan sekali teriakan Malaikat maut maka gunung-gunung tersebut hancur lebur seperti debu.

Malaikat maut kemudian mendatangi bumi dengan berkata: “Usiamu telah habis”. Bumi itu berkata: “Izinkanlah aku untuk menangisi diriku”. Bumi pun meratapi nasibnya: “Dimana kerajaanku?. Dimana pepohonanku?. Dimana sungai-sungaiku?. Dan dimanakah aneka macan tetumbuhanku?”. Kepada bumi Malaikat maut berteriak dengan sekali teriakan, maka rontoklah pagar-pagar bumi dan lenyaplah seluruh mata airnya. Kemudian Malaikat maut naik ke langit dan berteriak, maka matahari dan bulan menjadi pecah, bintang-bintang berjatuhan.

Allah kemudian bertanya: “Wahai Malaikat maut,siapa yang masih tersisa dari makhlukKu ini?”. Malaikat maut menjawab: “Wahai Tuhanku, Engkaulah Dzat Yang Hidup dan tidak akan mati, makhlukmu yang masih hidup adalah Jibril, Mikail, Israfil dan Malaikat yang membawa Arasy, dan aku adalah hambaMu yang lemah”.

Allah berfirman: “Wahai Malaikat maut, apakah kamu tidak mendengar firmanKu: “(Setiap yang berjiwa akan merasakan mati) dan kamu adalah salah satu makhluk dari beberapa makhlukKu, maka matilah kamu”. Malaikat maut pun akhirnya mati.

Dalam hadist lain: Allah kemudian memerintahkan Malaikat maut untuk mencabut ruhnya sendiri. Maka datanglah ia ketempat yang ada diantara surga dan neraka, ia lalu memandang ke langit untuk mencabut ruhnya sendiri. Tak lama kemudian ia berteriak dengan sangat keras. Kalau seandainya seluruh makhluk itu masih hidup, pasti mereka akan mati mendengarkan teriakan Malaikat maut tadi.

Malaikat maut berkata di tengah-tengah ruhnya dicabut: “Jika aku mengetahui kalau lepasnya ruh itu sangat sakit, pasti aku akan mencabut ruh orang mukmin dengan lebih kasihan”. Akhirnya Malaikat maut mati, hingga tidak tesisa satupun makhluk Allah yang hidup.

Dalam suatu hadist dijelaskan: Allah berfirman: “Pergilah dan matilah diantara surga dan neraka”. Malaikat maut akhirnya mati di tempat tersebut. Tidak ada sau pun makhluk yang masih hidup selain Allah, maka tetaplah dunia ini dalam keadaan hancur, sesuatu yang dikehendaki Allah.

Sumber: Menyingkap 110 Misteri Alam Kubur

Bagikan

Jangan lewatkan

Hari Kiamat Hari Kehancuran
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Suka dengan artikel di atas? Tambahkan email Anda untuk berlangganan.